SimpleBizNet

Monday 5 December 2011

Sharing Twitter - Khasiat Madu di dalam Produk-Produk Oriflame

Sharing Twitter - Khasiat Madu di dalam Produk-Produk Oriflame

oleh SimpleBizNet pada 17 Oktober 2011 jam 21:52

Leader's #simpleBizNet sudah siyap dengar sharing tentang #khasiatmadu? Ayoo di RT ya agar semua temen2 mu bisa tau manfaatnya.

1. Start! Tweeps, kali ini kami akan sharing tentang #khasiatMadu dan produk Oriflame yang mengandung Madu. di RT ya semoga bermanfaat :D

2. Tau Nggak sih, sejak dulu, madu dikenal karena kaya manfaat, punya sejuta khasiat, untuk pengobatan dan kesehatan #khasiatmadu

3. Saking banyaknya, para ahli sampai bingung. Sebenarnya madu ini apa sih kekuatannya? Sehingga mampu menjadi obat... #khasiatmadu

4. Tweeps, menurut penelitian.. madu itu dapat digunakan sebagai obat yang sangat efektif tanpa menimbulkan efek samping loh! #khasiatmadu

5. Dan ternyata, madu tidak saja berguna atau bagus untuk kesehatan , tapi punya khasiat juga untuk kecantikan wajah dan tubuh kita #khasiatmadu.

6. Saat ini banyak produk2 kecantikan yang menggunakan bahan dari madu alami sebagai bahan dasarnya. Sudah pasti dong #Oriflame juga pakai!

7. Seperti: Tendercare, Produk Milk Honey & Gold yang terdiri dari; BodyCream, handcream, showercream, handshop, dll.

8. Tweeps, kita bahas yuk, khasiat produk2 #oriflame yang mengandung madu. Mulai dari TenderCare

9. Sudah pada tau kan #tendercare oriflame itu seperti apa? kalau belum tau, lihat disini ya tweeps http://id.oriflame.com/products/product-detail.jhtml?prodCode=1276

10. TenderCare Oriflame ini berbahan dasar madu alami loh tweeps. Khasiatnya jangan di tanya deh, SUPER banget..

11. #tendercare ini cream ajaib yang bisa di bawah kemana2 karena packingnya yg simple banget.

12. Kenapa ajaib? Karena mengandung madu. #tendercare ini mampu mengurangi kekeringan dan mengembalikan kehalusan dan kelembutan kulitmu #khasiatmadu

13. Menurut teman-teman yang sudah memakai #tendercare , khasiatnya juga bisa menghilangkan noda bekas luka bakar loh tweeps.

14. Juga bisa menghilangkan jerawat! Waoh.. ternyata manfaat #tendercare ini banyak ya. Ini menurut sharing pemakai loh tweeps.

15. Ayoo.. siapa yang sudah pakai #tendercare? Ayo sharing disini ya nanti akan kami RT :-)

16. Selain #tendercare ternyata oriflame mengeluarkan set produk perawatan tubuh yang mengandung estrak madu juga #khasiatmadu

17. Set perawatan Milk & Honey Gold Oriflame ini terdiri dari BodyCream, Hand Cream, Hand Wash & Moisturizing Shower cream.

18. Apa saja sih keutungannya? Kita bahas satu2 yukk mulai dari #showercream #khasiatmadu

19. #showercream Milk&Honey Gold intip produknya disini ya tweeps http://id.oriflame.com/products/product-detail.jhtml?prodCode=15579

20. Dengan menggunakan #showercream ini saat mandi, kulit tubuhmu akan terasa halus dan lembut sekali #khasiatmadu

21. Estrak madu yang terkandung pada #showercream ini mampu menjaga kelembapan tubuhmu loh tweeps, tapi biar lebih terlindungi lagi, setelah mandi gunakan #bodycream ya!

22. Tapi... biar lebih terlindungi lagi, setelah mandi gunakan #bodycream ya! #khasiatmadu

23. #bodycream Milk&Honey Gold intip disini ya bila ingin tau produknya http://id.oriflame.com/products/product-detail.jhtml?prodCode=15570

24. #bodycream Milk&Honey Gold ini bisa menjaga kelembutan dan menutrisi tangan dan tubuhmu, akan terasa mewah karena mengandung estrak madu.

25. Gunakan #bodycream Milk&Honey Gold sesudah mandi. Badan akan terasa halus dan wangi. Dan... yang terpenting badan mu nggak akan terasa lengket tweeps :-)

26. Setelah itu, jaga tangan mu dengan menggunakan #handlotion dari seri Milk & Honey Gold juga ya.

27. Kenapa harus pakai #handlotion lagi? Well..agar tanganmu menjadi lembut! mm... dijamin patnermu makin cinta deh :D #khasiatmadu

28. Lagi2 karena mengandung estrak madu maka khasiatnya mampu membuat kiulitmu halus dan lembut setiap saat :-) #handlotion #khasiatmadu

29. Tweeps ini sharing #khasiatmadu yang juga bisa memnjaga kecantikan kulit wajah dan tubuh kita. Semoga saja bermanfaat ya. RT Ya :-)

30. Pantau terus tweetnya @simplebiznet ya , banyak sharing keren tentang produk2 Oriflame.

Sharing Produk: Optimals Even Out

Sharing Produk: Optimals Even Out

oleh SimpleBizNet pada 23 November 2011 jam 21:53

Berikut ini Sharing Produk: Optimals Even Out yang kami share melalui Twitter @SimpleBizNet !

Silahkan follow kami untuk menerima Informasi Produk, Motivasi, Promo, Schedule Acara :-)

*****************

Sharing Produk: Optimals Even Out

1. Semangat Pagi tweeps, ketemu lagi di selasa nan ceria. Yuk, mari kita mulai #reviewproduk #oriflame #OptimalsEvenOut :-)

2. Karena banyaknya permintaan, maka kali ini kami akan sharing tentang Produk keren #oriflame #OptimalsEvenOut

3. Tau nggak sih, setiap wanita pastinya pingin banget kulit wajahnya bersih, ngga kusam, bebas jerawat & nodahitam? #OptimalsEvenOut

4. dan, salah satu masalah yg sering terjadi pada sebagian besar wanita di Negara beriklim tropis adalah timbulnya noda hitam #OptimalsEvenOut

5. Noda hitam diwajah, muncul akibat terlalu banyak terkena paparan sinar UV loh tweeps... #OptimalsEvenOut

6. Dan, apabila didiamkan saja Noda hitam diwajah ini akan bertambah banyak & dpt menyebabkan kulit wajah tampak terlihat lebih tua #OptimalsEvenOut

7. Sudah dapat dipastikan akan mengurangi kepercayaan diri yaa :-( #OptimalsEvenOut

8. Nah, jangan kelamaan sedihnya ya tweeps, karena #oriflame punya produk keren yang bisa membantu mengatasi itu noda hitam itu ...

9. Nama produknya #OptimalsEvenOut kode 18826 ini loh wujudnya :D

10. Produk #OptimalsEvenOut ini menjadi salah satu jawaban untuk para wanita yg mempunyai aktivitas tinggi dlm kesehariannya.

11. Kok Bisa? Karena... #OptimalsEvenOut mengandung 100% bahan alami spt Biowhite Complex yg berfungsi untk mencegah pigmentasi yg berlebih

12. Tau nggak sih, kandungan Biowhite Complex ini yg membuat warna kulit 85% lebih merata sempurna loh tweeps #OptimalsEvenOut

13. Bahan alami lainnya yg terkandung didalam #OptimalsEvenOut adalah Liquorice Extract...

14. Liquorice Extract ini beraksi pada aktivitas tyrosine untuk membantu MENCERAHKAN kulit pada wajah #OptimalsEvenOut

15. Dan telah terbukti membuat 83% warna kulit lebih sempurna dan meratakan kulit yg belang #OptimalsEvenOut ^_*

16. Sangat cocok bagi yang memakai Jilbab ya tweeps, karena wajah yang tadinya belang, warnanya bisa rata dan alami #OptimalsEvenOut

17. Vitamin E dan UV Filter yg terdapat pd kandungan #OptimalsEvenOut dapat melindungi kulit wajah dari kerusakan kulit akibat sinar UV

18. dan #OptimalsEvenOut ini juga mengandung SPF 20, yg berfungsi untuk melindungi kulit wajah dibawah sinar UV

19. Bagaimana cara pakainya? Well.. aplikasikanini 15 menit sebelum anda beraktivitas dibawah sinar UV ya tweeps.

20. Bisa di gunakan sebagai pelembab juga. Tweeps, Gunakan #OptimalsEvenOut secara teratur dan dapatkan warna kulit yg tampak merata dlm 4 minggu.

21. Ayooo sharing dong pengalaman teman2 yang sudah pakai #OptimalsEvenOut akan kami RT yaa...

22. Superbanget yaa produk #OptimalsEvenOut ini... banyak banget gunanya :D

23. Demikian #reviewproduk #oriflame kami #OptimalsEvenOut . Semoga #reviewproduk nya bermanfaat ya tweeps. Sampai berjumpa Selasa depan :-)

CORETEAM

CORETEAM

oleh SimpleBizNet pada 5 Desember 2011 jam 9:35

Hi, this is ILNA sharing …

Perjalanan panjang di Oriflame ada yang mengalaminya dengan perasaan mudah, sedang, stress, luarbiasa melelahkan, dan bahkan ada juga yang kebingungan. Iya, banyak yang bingung bagaimana sih seharusnya membina donlen ? pertanyaan yang paling sering muncul adalah

“kenapa ya mbak donlenku kok gak rekrut2 ?”

“kenapa ya mereka kok selalu aja susah disuruh WP 1?”

“aku sediain waktu untuk bantu2 mereka, tapi gak tau kok gak ada yang pakai waktuku”

“aku stuck di level ini mbak, karena upline ku gak support”

“aku gak bisa bergerak mbak, karena aku lagi repot sama kerjaan kantor”

Sejuta alasan .. dan jarang yang berkata “bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini tanpa masalah ?”.

Tentu saja jawabannya bukan ke pegadaian :D

Satu2nya yang saya bisa share disini adalah satu2nya resep rahasia yang harus dimiliki oleh semua leader Oriflame. Yaitu CORETEAM. Tim Inti

Coreteam adalah tim inti yang memiliki visi dan jiwa yang sama, tujuan yang sama, dan mau bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk satu hal yang bernama sama, yaitu SUKSES !!!!!. Ya, coreteam adalah tim sukses. Bukan untuk mensukseskan kita, tapi untuk sukses bersama-sama. Dan ya, perjalanan kebersamaan itu pasti akan sangat indah, menentramkan, kalaupun ada yang berbeda sedikit pasti hanya masalah minor, yang bisa diselesaikan (again) secara bersama-sama.

Masalahnya ? bagaimana mencari coreteam yang mau sama-sama bekerja ?

Yah disiniliah fungsi saya, anda, kita, diuji.

Kesabaran diuji

Empati diuji

Simpati diuji

Bahkan pikiran, waktu, tenaga, dan bahkan uang.

Semua diuji

Cek, apakah jangan2 anda 'penguji' sejati upline anda ?

Pernah mengeluh dengan keluhan diatas ? (coba baca lagi keluhan diatas, janagn2 itu keluhan anda :D). Kira2 yg mengeluh seperti itu apa pantas disebut coreteam. Anda mengeluh seperti itu ? apa pantas anda disebut coreteam. Tanyakan : WOULD I FOLLOW ME ?. tentu tidak …

Jadi kunci utama yang harus dibenerin adalah : diri sendiri

Jadikan diri kita coreteam yang baik bagi upline kita

Coreteam itu …

  1. menyenangkan diajak kerjasama
  2. mengetahui arah tujuan dan mimpinya
  3. berani mengambil resiko untuk MENCOBA tanpa takut gagal
  4. selalu meluangkan waktu bersama upline untuk atur waktu kerja bersama
  5. tidak perlu disuruh2 untuk reminder ke donlen2
  6. mampu mencari info2 sederhana lewat googline kek, search facebook kek
  7. selalu bersikap optimis di tengah badai sekalipun
  8. selalu mencoba duplikasi tanpa banyak alasan
  9. ngerti bahwa sukses itu perlu proses dan mau jalanin prosesnya dari A sampai Z dan selalu inisiatif bertanya sebelum diberitahu

So, coreteam, adalah pribadi2 yang memiliki inisiatif, bukan sekedar follower dan penduplikasi. Bayangkan kalau anda ingin jadi Diamond, income minimal 30 juta sebulan, mobil CRV gratisssssss, jalan2 ke luarnegeri 2x setahun dapat 2 tiket. Bayangkan untuk dapetin ini semua anda hanya perlu 6 orang yang seperti anda. Susah ? berarti anda belum menjadi coreteam yang baik. Coba deh jadi coreteam yang hebat, dijamin dapat banyak sekali orang2 hebat.

Bagaimana saya mengidentifikasi coreteam saya ?

  1. selalu tanya apa sih tujuan dia bergabung di Oriflame, apa yang diharapkan dari oriflame ? kenapa harus Oriflame ?
  2. Kapan impiannya ingin terwujud ? dari sini saya bantu setting target dan langkah2 kerja. Ada jangka pendek, menengah, panjang. Kalau gak dilakukan resikonya delay.
  3. Libatkan ke acara2 yang penting untuk mereka ketahui. Bila mereka tidak hadir, resikonya delay impiannya. I tell you what, sekali anda hadir ke satu acara, itu adalah investasi untuk anda aplikasikan seumur hidup di bisnis Oriflame. No need to repeat to come to that event kalau anda tidak mau, anda hanya perlu sharing bahwa anda pernah hadir ke event itu dan ceritakan apa yang anda dapat dari event itu. Simple kan ?
  4. Buat mereka jadi orang penting bagi team nya. Tim nya perlu tau dia siapa, kenapa dia penting bagi tim nya, kenapa tim nya harus follow dia. Orang selalu senang dianggap penting

So, tanpa coreteam saya gak bisa naik peringkat ?

Bisa, tapi anda hanya akan mendapatkan tujuan jangka pendek. Anda akan sulit mewujudkan tujuan jangka panjang bila anda tidak memiliki coreteam. IMPIAN anda MAHAL, maka anda perlu orang2 yang juga mau bayar mahal untuk mewujudkan impian mereka dan anda.

Anda baru akan sukses bila berhasil membuat coreteam anda sukses mencapai impiannya

FIND THEM !!!

Keep It Super Simple

ILNAyuti Sari

http://ilnayutisari.blogspot.com

Follow @SimpleBizNet & @ILNAyuti_Sari

alasan tambahan kenapa saya bergabung di Oriflame

alasan tambahan kenapa saya bergabung di Oriflame

oleh Despita Kurnia Nurochim pada 25 Oktober 2011 jam 22:30

alasan tambahan kenapa saya bergabung di Oriflame 1. Produknya punya sertifikat halal. Buat saya, penting menjual produk halal 2. Karena bisnis oriflame termasuk mlm. Robert T.kiyosaki menganjurkan mlm jika ingn belajar bisnis. Oriflame bisnis yg masuk akal saya. 3. Td pagi, ada ibu2 rumah tangga nanya di smart fm, dia mau berbisnis, harus mulai darimana. Kata Tommy Siawira, pakar nlp+marketing, mulai dari belajar jualan. Di oriflame, selain belajar looks greats, have fun, saya belajar make money, jualan.

Mengapa saya gabung di oriflame

Mengapa saya gabung di oriflame

oleh Despita Kurnia Nurochim pada 13 Oktober 2011 jam 14:28
Pertama, Saya sudah pake produknya dan saya puas. Suami saya bilang, rasa lipstiknya beda, lbh enak. Kedua, peluang bisnisnya. Diskon 30% sepanjang tahun bwt member, selain membantu saya berhemat, jg bs dijadikan penghasilan tambahan saat saya jual lagi. Ketiga, 3 succes plan oriflame. Memang tidak mudah..tapi jg tidak susah. Sudah banyak yg membuktikan 3 success plan oriflame membuat mereka sejahtera.
Another story di sini: www.oriflame.co.id dan http://shrieamriza.com.

Apakah kita pikir uang bisa membahagiakan anak kita...?

Apakah kita pikir uang bisa membahagiakan anak kita...?

oleh Komunitas Ayah Sudah Penuh pada 9 Oktober 2011 jam 9:34

Bobby (nama samaran) adalah seorang Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, seperti biasa ia tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya Bagas, putra pertamanya yang baru duduk di kelas satu SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Papanya., biasanya Bagas memang sudah lelap ketika papanya pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Bagas menjawab, " Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Mau minta uang lagi, ya?"

"Ah, enggak. Pengen tahu aja."

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-./hari. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?" Bagas berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Papanya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bagas berlari mengikutinya. "Kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu

jam Papa digaji Rp 40.000,- dong," katanya. "Wah, sekarang kamu sudah pinter menghitunya ya.... Sudah sana, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Papanya.

Tetapi Bagas tak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Bagas kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

"Sudahlah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah." "Tapi, Papa..." Kesabaran Papanya habis sudah. "Papa bilang tidur! ya tidur !" hardiknya mengejutkan Bagas. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Papanya nampak menyesali apa yang baru saja dilakukan pada anaknya. Ia pun menengok Bagas di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Bagas didapatinya sedang menangis terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Papanya berkata,

"Maafkan Papa, ya Nak. Papa sayang sekali sama Bagas. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan masih bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun akan Papa kasih."

"Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Bobby lembut.

"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,-, maka dalam setengah jam aku harus membayar Papa Rp 20.000,-.

"Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Papa".

"Aku hanya ingin sekali bermain bersama papa, setengah jam saja, dan nanti aku janji dech akan bayar Rp.20.000,- untuk waktu papa yang terbuang bermain bersama aku" Boleh ya Pa...?" katanya polos sambil memohon pada papanya.

Sang Papa tiba-tiba terdiam tubuhnya tiba-tiba gemetar dan bibirnya seketika terkunci rapat tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.. Segera ia berlutut lalu di dekapnya bocah kecil itu erat-erat, tak terasa airmatapun menitik dari sudut matanya.

Malam itu sepertinya ia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari seorang bocah kecil tercintanya akan apa arti cinta kasih yang sesungguhnya.

Masihkan kita berpikir uang lebih bisa membahagiakan anak kita..?

MENDIDIK ANAK MENJADI TAFT DAN KERAS ADALAH DUA HAL YG BERBEDA..

MENDIDIK ANAK MENJADI TAFT DAN KERAS ADALAH DUA HAL YG BERBEDA..

oleh Komunitas Ayah Sudah Penuh pada 30 November 2011 jam 10:25

Para orang tua dan guru yg bijaksana,

TAFT DAN KERAS dalam mendidik adalah dua hal yg berbeda.

Taft adalah mendidik anak untuk bisa memiliki daya juang, sementara keras adalah lawan kata dari lembut. Kita bisa mendidik anak untuk memiliki daya juang yg tinggi tanpa harus dengan cara kekerasan atau hukuman. Anak yg taft atau memiliki daya juang tinggi adalah anak yg pantang menyerah tapi bukan tidak mau kalah.

Begitu yg pernah di ucapkan oleh Mendiang Winston Churcil dalam Pidatonya di hadapan 5000 wisudawan Oxford University. Orang yg Taft adalah orang yg NEVER...NEVER AND NEVER GIVE UP !!!. Winston Churcil meskipun ia adalah salah satu contoh orang yg sangat Taft membela negaranya dari Gempuran NAZI Jerman pada perang dunia II, namun ia memiliki pribadi yg sangat lembut.

Kembali lagi pada Doa untuk puteraku, ini adalah sebuah doa yg mencerminkan upaya lahir bathin dari orang tua yg TAFT untuk bisa mendidik anaknya menjadi anak yg taft juga, yakni anak yg memiliki daya juang tinggi.

Namun sayangnya yg sering kali terjadi pada sistem pendidikan dan pola asuh orang tua adalah menyamakan arti TAFT dengan Keras. Sehingga cara2 yg di pilih menggunakan kata2 yang keras, suara yg keras dan hukuman yg keras baik fisik atau non fisik.

Pernah ada guru yg bercerita menghukum muridnya yg terlambat datang dengan berdiri di depan kelas selama pelajaran berlangsung.

Niat sang guru memang baik, agar anak tidak lagi mengulangi perbuatannya, tapi caranya yg tidak tepat.

Coba perhatikan...., anak yg telat datang pasti punya masalah....bisa berbagai kemungkinan masalah yg dialami si anak..., mungkini rumahnya jauh, kendaraannya mogok, telat bangun karena membantu orang tuanya buat kue hingga larut atau kemungkinan karena kurang suka dengan pelajaran dan gurunya yg kurang ramah dan lain sebagainya....

Tugas guru sebenarnya adalah bukan untuk MENGHUKUM, melainkan MENOLONG si anak agar esok tidak telat lagi.. Caranya adalah dengan melakukan proses telusur.. apa yg menjadi penyebab pastinya. Kerena penyebab telat bagi anak A mungkin tidak sama dengan penyebab telat dengan anak B.

Setelah di ketahui pasti penyebabnya coba anak di ajak dialog kira2 apa yg bisa dilakukan bersama2 antara guru, anak dan orang tua bekerjasama agar anak tersebut tidak telat lagi datang ke sekolah. Hingga jika perlu membicarakan tentang konsekuensi yg di sepakati bersama.

Namun sayangnya banyak pendidik yg tidak melakukan hal ini, dan lebih memilih jalan pintas dengan cara menghukum dan strap berdiri di depan kelas, atau di berikan tugas dsb, Hukuman atau tugas sering kali sama sekali tidak nyambung dengan masalahnya juga sama sekali tidak memberikan solusi bagi si anak.

Hingga akhirnya dengan hukuman tadi anak menjadi TAKUT bukannya SADAR bahwa ia harus datang tepat waktu.

Maka jadilah anak2 tersebut terdidik menjadi generasi yg HANYA TAAT JIKA ADA YG MENGAWASI... karena TAKUT TERKENA SANGSI.

Contoh yg paling mudah kita temukan adalah di lampu merah...., orang2 melanggar lampu merah jika tidak ada yg mengawasi dan bukan menyadari bahwa jika lampu berwarna merah artinya harus berhenti dan menunggu giliran jalan saat lampu hijau.

Begitu pula dengan meng korup uang Rakyat dan Negara..., selama tidak ada yg mengawasi ya sikat saja... begitu pikirnya, karena begitu pulalah pola didik dan asuh yg di terimanya dulu semasa anak2 dan bersekolah.

Apakah anak2 kita kelak menjadi anak yg TAFT atau KERAS kita semualah (orang tua + guru) yg memutuskan melalui cara mendidik kita dirumah dan di sekolah.

Apakah anak2 kita kelak akan menjadi anak yg TAAT hanya jika ada yg MENGAWASI atau Sadar untuk berbuat semestinya, kita jugalah yg memutuskan melalu cara mendidik kita di rumah dan di sekolah.

Mengutip ucapan pak Munif Chatib:

" Sesungguhnya Orang tua dan guru memiliki kemampuan yg luar biasa untuk MEMBANGUN ATAU MALAH MENGHANCURKAN KARAKTER ANAK2 BANGSA"

Termasuk orang tua dan guru yg manakah kita...?

Mari kita renungkan....

RENUNGAN AKHIR PEKAN untuk para Guru dan Orang Tua

RENUNGAN AKHIR PEKAN untuk para Guru dan Orang Tua

oleh Komunitas Ayah Sudah Penuh pada 4 Desember 2011 jam 8:54

Berikut adalah pengalaman seorang guru Les Piano tentang salah seorang muridnya yang bernama Wo Jin Yu .

Suatu ketika dia mendapatkan seorang murid yang bernama Wo jin yu yang berusia 12 tahun, Pada saat pertama kali mendaftar les ia di antar oleh ayahnya.

Pada hari pertama mengikuti kursus seperti biasa sang guru piano mengatakan bahwa ia senang sekali menerima Wo sebagai muridnya, karena usia Wo masih sangat muda dan itu akan sangat baik sekali karena pada usia dini biasanya seseorang akan sangat mudah sekali untuk di ajari seuatu terutama musik katanya.

Maka sejak hari itu Wo kecil mulai belajar bermain piano, namun saya melihat sepertinya dia kaku sekali, jari-jemarinya sulit sekali di gerakkan, selain itu sang guru piano juga mendapati bahwa Wo sangat tidak peka dengan bunyi-bunyi nada. Tapi tak apalah pikirnya karena mungkin ini hari pertamanya.

Namun demikian sepertinya Wo terus berusaha dengan keras untuk memainkan jari-jarinya di atas piano tersebut dengan bunyi yang tidak beraturan dan agak memekakan terlinga.

Beberapa bulan Wo telah mencoba mempelajari segala yang saya wajibkan untuk dipelajarinya, namun sepertinya tidak ada kemajuan yang begitu berarti. Sampai suatu ketika sempat terlontar kata dari saya bahwa sepertinya Wo tidak memiliki bakat yang cukup untuk menjadi seorang pianis yang baik.

Namun Wo mengatakan bahwa ia ingin bisa bermain piano karena ibunya ingin sekali ia bisa bermain piano. Dan Wo mengatakan bahwa ia sesungguhnya kurang menyukai piano namun ia begitu mencintai Ibunya. Sehingga ia akan terus berusaha untuk bisa bermain piano.

Karena sepertinya sulit sekali saya mengajarinya untuk bermain piano, suatu ketika saya katakan padanya bahwa mungkin ia bisa mempelajari alat musik lainya, Namun Wo dengan tegas mengatakan Tidak, saya harus bisa bermain piano, suatu saat ibu saya akan bisa mendengar saya bermain piano dengan baik. katanya mantap.

Setiap hari semangat Wo untuk bermain piano semakin tinggi dan ia terlihat semakin bekerja keras untuk bermain piano. Belakangan saya mengetahui bahwa dirumah pun ia terus berlatih piano siang dan malam.

Setiap hari Wo selalu di antar jemput oleh ayahnya. Namun sudah beberapa hari ini sepertinya Wo tidak datang untuk berlatih piano lagi, ada apa gerangan, dalam bathin saya bertanya-tanya. Tapi saya berpikir tak apalah mungkin saja pada akhirnya dia menyadari bahwa memang dia tidak berbakat untuk bermain piano dan memutuskan untuk berhenti. Ahrinya saya memutuskan untuk tidak menghubunginya.

Enam bulan setelah kejadian itu saya membagikan brosus pada para murid piano saya untuk memberitahukan bahwa dua minggu lagi akan di adakan konser musik piano di balai kota yang akan dimainkan oleh anak-anak murid asuhan saya. Namun saya agak terkejut ketika tiba-tiba Wo datang dan menyatakan ia ingin ikut serta dalam pertunjukan konser tersebut.

Lalu saya katakan sebenarnya pertunjukan konser itu hanya untuk murid-murid les saya saja, dan karena Wo sudah lama tidak les maka sepertinya Wo tidak bisa mengikutnya. Namun dengan nada serius dan setengah memaksa Wo meminta saya agar ia bisa mengikutinya. Ia berkata bahwa selama enam bulan ini ia tidak bisa datang Les karena ibunya sedang sakit dan ia tidak mau meninggalnya sendirian di rumah. Lalu dia juga meyakinkan saya bahwa meskipun tidak ikut les ia terus berlatih keras siang dan malam untuk bisa bermain piano. Dan dengan nada memelas dia berkata… Tolonglah bu beri saya kesempatan untuk bisa ikut serta dalam pertunjukan tersebut.

Saya berpikir jika Wo ikut mungkin bisa merusak pertunjukan yang ada nanti, tapi entah mengapa dari dalam bathin saya kok seperti ada dorongan kuat untuk memberikan kesempatan pada anak ini untuk mengikutinya hingga pada akhirnya saya pun mengijinkan Wo untuk ikut.

Malam pertunjukan datang. Balai Kotapun dipenuhi dengan orang tua, teman, dan relasi. Saya menempatkan Wo pada urutan terakhir persis sebelum saya tampil ke depan untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir dari konser malam itu. Saya rasa jika terjadi kesalahan yang buat oleh Wo di akhir acara nanti saya bisa menutupinya dengan permainan saya.

Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah. Murid-murid telah berlatih dan hasilnya sangat bagus. Lalu tibalah kini giliran Wo naik ke panggung. Bajunya kusut dan rambutnya agak berantakan saya berpikir dalam hati. “Kenapa dia tak berpakaian seperti murid lainnya?” dan. “Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini saja..?”

Wo menarik kursi piano dan mulai bicara. Saya terkejut ketika Wo menyatakan bahwa dia telah memilih untuk memainkan karya Mozart’s Concerto #21 in C Major. Jantung saya berdebar keras menantikan apa yang akan terjadi karena saya tahu itu adalah tidak mudah apa lagi bagi seorang anak seperti Wo.

Namun tiba-tiba saja terdengar alunan nada yang begitu indah, terlihat ayunan jarinya ringan di tuts nada, bahkan menari nari dengan indah dan gesitnya. Dia berpindah dari pianossimo ke fortissimo… dari allegro ke virtuoso. sungguh sangat mengagumkan!

Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur anak 12 tahun sebagus dan seindah itu! Setelah enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besar, dan tanpa sadar telah membuat semua orang terpana seolah tidak percaya pada apa yang mereka saksikan dan mereka dengar…namun taklama setelah itu terdengar tepuk tangan yang riuh dan sangat meriah.

Segera saja mata saya berlinangan air mata, saya segera naik ke panggung dan memeluk Wo dengan penuh rasa haru dan sukacita.”Saya belum pernah mendengar kau bermain piano seindah itu, Wo! Bagaimana kau melakukannya?” Melalui pengeras suara Wo menjawab, “Bu Yun Yi.. masih ingatkah ibu ketika saya berkata bahwa mama saya sedang sakit? Ya, sebenarnya mama saya sedang sakit kanker dan dia baru saja meninggal tadi pagi.

Tahukah ibu bahwa sebenarnya… mama saya itu tuli sejak lahir jadi aku yakin malam inilah pertama kali ia bisa mendengar suara aku bermain piano. Permainanku malam ini sengaja aku persembahkan khusus bagi mama ku sebelum ia pergi menemui Tuhannya.”

Tak satupun dari para penonton yang hadir malam itu yang kuasa untuk menahan airmatanya, bahkan dari beberapa sudut ruangan terdengar beberapa isak tangis penuh keharuan.

Ketika panitia membawa Wo turun dari panggung ke ruang istirahat, saya segera menyadari meskipun mata saya masih merah dan bengkak penuh keharuan, namun saya begitu bersyukur betapa hidup saya jauh lebih berarti karena pernah menerima Wo sebagai murid saya.

Selama ini saya selalu merasa saya adalah guru bagi mereka, tapi malam ini saya merasa menjadi seorang murid yang telah di beri pelajaran berharga oleh Wo. Dialah sesungguhnya gurunya, guru kehidupan bagi saya dan sayalah muridnya. Karena malam ini Wo mengajarkan pada saya arti sebuah kerja keras, cinta kasih dan keberhasilan.

Thursday 3 November 2011

POTRET SEBUAH BUDAYA KOMPETISI DARI NEGARA TETANGGA

Jika Anda termasuk orangtua yang getol memaksa anak untuk membaca buku pelajarannya, hati-hatilah. Jangan sampai anak Anda justru ketagihan belajar sehingga tidak bisa menimati hidup. Kalau sudah begini, dibutuhkan kekuatan polisi untuk menyetop nafsu belajar anak Anda.

Inilah yang terjadi di Korea Selatan.

Kehidupan di Korea Selatan memang kompetitif. Semua orang ingin anaknya menjadi yang terbaik dari segi akademik. Kawan saya di sana berkisah anaknya yang baru menginjak umur 3 tahun sudah harus masuk sekolah berasrama (boarding school) dari Senin hingga Jumat. Otomatis hanya 2 hari bertemu dengan ayah-bundanya tersayang.

Sori yah, kata saya. Saya nggak tegaan sama anak sampai segitunya. Kalau anak saya menginjak umur 3 tahun nanti palingan masih santai-santai di rumah main sama neneknya.

Saya (dulu) pernah meyakini kompetisi akan mengekstrak kualitas terbaik dari seorang manusia. Ibarat evolusi, kompetisi akan mempertahankan hanya yang terbaik dan yang lemah akan pupus.

Tetapi efek negatifnya tentu ada. Kehidupan kompetitif akan memicu stres. Kita semua tahu apa akibat dari kehidupan yang penuh dengan tekanan; kesehatan kita tergerogoti sehingga mati pelan-pelan, atau mati cara ekspres dengan bunuh diri. Tak heran Korea Selatan mencatat angka bunuh diri TERTINGGI di antara 30 negara maju, melebihi angka bunuh diri negara Jepang.

Itukah yang kita inginkan dalam kehidupan ini? Sukses di usia muda tapi mati pun di usia muda?

Menyadari hal ini, Pemerintah Korea Selatan mengambil tindakan drastik dengan menghentikan kegiatan belajar anak-anak yang dirasa berlebihan. Seperti diberitakan Time Magazine baru-baru ini, pemerintah negeri ginseng itu menurunkan tim kecil berkekuatan 5-6 orang untuk merazia anak-anak yang masih belajar setelah jam 10 malam. Yang menjadi sasaran utama adalah tempat-tempat les/bimbingan belajar yang dikenal dengan nama hagwon. Saking gilanya nafsu belajar anak-anak Korea ini, jumlah pengajar hagwon jauh lebih besar dibanding jumlah guru sekolah.

Apakah anak-anak Korea memang rajin sehingga keranjingan belajar? Tidak juga. Jurnalis Time mendapati mereka bekerja keras (work hard), tetapi tidak bekerja secara cerdik (work smart). Contohnya, anak-anak ini tidur dalam kelas, tetapi malamnya belajar sampai dinihari. Mereka hanya tidur 5-6 jam sehari dari yang seharusnya 9 jam. Seandainya mereka memusatkan perhatian di dalam kelas, niscaya mereka tidak perlu mengikuti les ini-itu di malam hari.

Sebagai perbandingan adalah negara Finlandia sebagai satu-satunya negara maju yang mencatat hasil ujian akademik anak usia 15 tahun sebanding dengan Korea, hanya 13% anak sekolah yang mengambil les tambahan di malam hari. Jadi sebenarnya les-les semacam itu tidak perlu jika si anak benar-benar memusatkan perhatian di sekolah.

Kegilaan belajar anak Korea juga diakibatkan oleh kompetitifnya proses masuk ke perguruan tinggi. Hanya ada tiga perguruan tinggi top di Korea Selatan yang diperebutkan oleh 580 ribu lulusan sekolah menengah. Tingkat penerimaan hanya 14%. Yang gagal biasanya mengambil les hagwon, dan setelah bekerja keras bagai kesetanan selama 2 minggu untuk ujian ulang, 70% di antara mereka bisa masuk ke perguruan tinggi top tersebut.

Saya kadang-kadang kasihan melihat anak-anak Asia. Bukan cuma anak-anak Korea, tetapi Singapura, China, dan juga mulai menjangkiti Indonesia. Siapa sih yang menghendaki anak-anak ini belajar keras? Si anak sendiri atau orangtua? Di Korea, terbukti orangtua menjadi faktor penekan yang menyebabkan anak gila belajar. Orangtua ingin anaknya berhasil secara akademis, dan anaknya menjadi sasaran tekanan.

Saya masih ingat dulu sekali, kalau rapor saya dan teman-teman ada angka merahnya, orangtua memarahi kita. Kini lain cerita. Kalau ada angka merah, orangtua memarahi sang guru. Ini adalah salah satu bukti bahwa ambisi terbesar untuk melihat kesuksesan si anak justru ada pada orangtua.

Juga anak-anak sekarang, usia balita sudah diikutkan les macam-macam. Les balet, les musik, les bahasa, les bela diri. Ini semuanya bukan permintaan si anak, tapi ambisi orangtua untuk melihat anaknya sukses di usia muda. Si anak sendiri tak peduli apakah dia bisa balet atau berkarate.

Di Singapura biasanya antar orangtua saling membanding-bandingkan. Kalau tetangga sebelah mengirim anak balitanya les balet, dia akan menanyai kita dengan nada sinis, “Anakku sudah bisa berbalet, anakmu bisa apa?” Sebagai orangtua tentu akan merasa panas hati dan terpaksa mengirim si anak berbalet ria walaupun si anak sendiri amsih mau bermain saja di rumah. Budaya ini (saling membandingkan) diistilahkan sebagai “kiasu” di Singapura.

Saya dulu umur 5 tahun masih main gundu dan layangan. Malah masih pakai empeng. Berhitung pun baru lancar pada saat kelas 2 SD. Toh bisa meraih gelar doktor di usia sebelum 30 tahun. Saya justru belum melihat bukti anak-anak jaman sekarang yang dicekoki oleh orangtuanya ini mampu meraih kesuksesan. Jangan-jangan malah bunuh diri karena stres!

Sumbar: Kompasiana.com



copas dari akun facebook Komunitas Ayah Sudah Penuh

Apa iya jk mata pljrn smkin byk, waktu bljr smkin lama, akan menjdkan anak kt lbh Pintar ? -SEKEDAR MENGINGATKAN KITA KEMBALI -

JIKA ANDA SEPENDAPAT DENGAN ISI ARTIKEL INI TOLONG BANTU SEBARKAN KE SEBANYAK2NYA ORANG TUA, GURU DAN PIMPINAN2 NEGERI INI YG ANDA KENAL, DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA APAPUN YG BISA MENJANGKAU MEREKA, FB, EMAIL, MILIS, FOTO COPY DSB.

Jika bukan kita berusaha yg mengubah negeri ini mau siapa lagi, jika bukan sekarang waktunya mau kapan lagi..? Jika kita mau PASTI BISA !!!!

Ditulis oleh Rhenald Kasali di koran Sindo 14 Juli 2011

Sebagian besar pembaca, mungkin dibesarkan dalam kultur ekonomi yang sulit sehingga kaya dengan berbagai peribahasa seperti: Hemat Pangkal Kaya dan Rajin Pangkal Pandai. Kita bermain layang-layang di antara pematang sawah yang tiada batasnya, menangkap belut di antara lumpur-lumpur sungai yang airnya bening, bermain bersama anak-anak kampung dengan tiada henti canda, tawa, dan keringat.

Bagaimana anak-anak kita sekarang? Lahan-lahan kosong telah berganti menjadi kebun sawit atau perumahan mewah. Tak ada lagi lapangan badminton, arena bermain layang-layang dan air yang mengalir bening. Pestisida dan pupuk kimia merusak tanah. Tapi anak-anak punya mainan baru, Facebook, Twitter, online games, warnet, dan bimbel. Pergaulan fisik diganti oleh dunia maya, statistic, dan ilmu berhitung diganti kalkulator dan software. Dulu kita hanya belajar sembilan mata pelajaran sehingga masih banyak waktu untuk bermain. Bagaimana anak-anak kita?

Bukannya dikurangi, tetapi semakin hari yang dipaksakan masuk ke dalam otak anak-anak kita semakin banyak. Sewaktu saya menulis "Sekolah Untuk Apa?" minggu lalu, saya menyebut anak saya di kelas sepuluh diharuskan menuntaskan 16 mata pelajaran, seorang ibu menyurati saya karena anaknya yang belajar di MI diwajibkan tuntas 23 mata pelajaran. Sementara di New Zealand dan banyak negara maju anak-anak sekolah hanya mengambil 6 mata pelajaran. Ketika mereka menganut spirit"The Power of Simplicity", kita justru tenggelam dalam spirit benang kusut, "kalau terlalu mudah tidak akan melahirkan kehebatan".

Bukan hanya itu, di banyak negara selain dirampingkan, mata ajar wajib juga dibatasi hanya dua, selebihnya dijadikan pilihan yang dikaitkan dengan karier masa depan. Bagaimana di sini? Mata ajar yang banyak itu adalah mata ajar yang "sakral", wajib diambil semuanya. Kesakralan itu sesungguhnya hanya semu saja, karena mata ajar agama disamakan dengan berhitung dan sejarah ala kita, yaitu ala hafal-hafalan. Bukan belajar dari sejarah, tetapi pengetahuan tentang sejarah. Bukan akhlak dan moral dalam beragama, melainkan hafalan ayat. Dan bukan logika matematika, melainkan bagaimana menurunkan rumus. Lengkaplah penderitaan anak-anak kita.

Ubah Cara Pandang

Namun sewaktu saya bercerita bagaimana sekolah di Belanda, Cina, dan New Zealand, ada juga orang tua yang protes. Mereka tak menginginkan sekolahnya dibuat lebih mudah. “Sekolah itu memang harus sulit dan anak-anak harus berjuang,”. Kalau dibuat mudah, bagi orang tua ini, maka sekolah tak akan menghasilkan apa-apa. Saya dapat mengerti pandangan ini karena anaknya termasuk anak yg cerdas, tuntas semua mata pelajaran dengan nilai tinggi. Namun saya kurang mengerti bagaimana orangtua rela menyita seluruh waktu masa muda anaknya hanya untuk belajar.

Mendidik bukanlah untuk melahirkan orang-orang yang bingung, tahu semua tapi selalu bertanya "saya harus melakukan apa?" ini adalah realita, semakin banyak ditemui orang yang tak bisa bekerja dengan prioritas. Anda mungkin pernah mendengar ucapan Stephen Covey, "Dahulukanlah Yang Utama". Atau seperti kata Maxwell, "Bekerjalah dengan prioritas karena 80% hasil yang engkau capai hanya berasal dari 20% upayamu." Orang yang ingin menuntaskan semua tugas (dan banyak) bisa bagus di ijazah tapi bisa bingung dalam kehidupan. Kata para ulama, kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Tetapi seperti Michael Jackson yang sudah sempurna, manusia selalu ingin lebih sempurna lagi, sampai akhirnya rusaklah wajah, tubuh dan kesehatan jiwanya.

Saya juga kurang mengerti kalau pendidik kurang memahami bahwa talenta dan leadership merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan hidup. Untuk itulah talenta harus diasah, diberi ruang ,dan waktu agar ia tumbuh . Leadershipmaupun entrepreneurship diasah dari keseharian di luar bangku sekolah. Diuji dalam interaksi kehidupan.

Tentu saya bertanya-tanya kalau pendidikan kita dibuat lebih ramping apakah benar menjadi lebih baik. Saya selalu teringat masa-masa memulai karir sebagai penguji di program S3. Saat seorang tua, kandidat doktor diuji, yang mengajukan pertanyaan ada 13 orang hebat. Namanya juga orang hebat, pertanyaannya pasti sulit bagi seorang pemula. Tetapi Semua penguji tidak puas, kandidat digoreng kekiri, diongseng ke kanan hingga nyaris hangus. Di ruang rapat semua menyatakan tidak puas. Sebagai doktor muda yang baru kembali dari sekolah doktor saya tak punya suara yang berarti. Saya hanya bertanya,"beginikah cara bapak-bapak menguji seorang calon doktor?"

Semua orang terdiam, dan saya pun terkejut dengan pertanyaan saya. Beberapa orang menatap tajam, karena mereka adalah mantan guru-guru saya dan terkenal di hadapan publik. Karena malu telah berta-kata bodoh, saya teruskan saja berkata jujur. Saya katakan kita harus percaya diri. Ujian dengan penguji sebanyak ini menunjukkan kita kurang pede. Lagi pula tak ada yang bisa lulus dengan ujian seperti ini. Semua dosen hanya marah-marah karena kepintarannya tak dimengerti orang lain, dan memberi saran yang saling bertentangan.

Sayapun mengatakan andaikan saya yang diuji di sini, saya berani jamin saya pun tidak akan lulus. Pertanyaan ujian terlalu luas. Di Amerika Serikat, kita hanya diuji oleh empat orang pembimbing, dan bila kita bingung, kita tidak dibantai, malah dibantu. Di Indonesia, kalau kita membantu mahasiswa kita dianggap berkolusi. Di SLTA negara-negara maju, jumlah mata ajar memang ramping, tetapi sejak remaja mereka sudah biasa membuat makalah dengan kedalaman referensi dan terbiasa bekerja dengan metode ilmiah.

Demikianlah persekolahan kita. Bukannya disederhanakan, justru dibuat menjadi lebih kompleks. Semua mata ajar kita anggap sakral. Buku ditambah. Subjek ditambah. Guru juga ditambah. Saya kadang tak habis berpikir, bagaimana kita bisa menghasilkan kehebatan dari keribetan ini.

Saya tentu tak akan protes kalau dengan sekolah yang ditempa kesulitan ini kita bisa pergi ke bulan. Fakta menunjukkan sebaliknya. Bahkan TKW yang Sekolah Dasarnya ditempuh dengan sama beratnya dengan para dokter saja hanya berakhir di ujung kesulitan. Tidakkah kita bertanya, jangan-jangan ada yang tidak beres dengan kurikulum persekolahan kita?

Saya juga bertanya-tanya, akankah anak-anak dididik dengan baik kalau hanya belajar 6 mata pelajaran seperti di New Zealand, Denmark atau negara-negara industri lainnya? Namun fakta yang saya temui, ternyata pendidikan yang hanya fokus pada enam mata pelajaran itu menempatkan pendidikan New Zealand terbaik keenam di dunia. Rasanya di sana juga tak ada siswa yang kesurupan saat ujian, apalagi contekan massal. Perlukah kita meremajakan cara berpikir kita?

Rhenald Kasali

Ketua Program Magiter Manajemen - UI




copas dari akun fb Komunitas Ayah Sudah Penuh

Apakah kita pernah mengalami fenomena semacam ini...?

Jika anak kita sebelumnya ceria kemudian sekarang menjadi pemurung

Jika sebelumnya anak kita banyak bergerak sekarang jadi pasif dan malas.

Jika sebelumnya anak kita banyak bertanya sekarang jadi pendiam.

Jika sebelumnya anak kita baik2 saja sekarang menjadi mudah sekali marah.

Jika sebelumnya anak kita baik2 saja sekarang suka mengganggu saudaranya.

Jika sebelumnya anak kita PD dan sekarang menjadi peragu dan pemalu.

Jika sebelumnya anak kita suka berkreasi dengan benda apa saja, menggambar, bernyanyi dan kini lebih suka diam dan tidur bermalas2an.

Jika sebelumnya ia peduli dan penuh perhatian tapi sekarang cuek dan acuh

Jika sebelumnya dia sayang dan dekat pada orang tuanya tapi sekarang malah menjauh..

Jika sebelumnya anak kita prilakunya baik2 saja namun sekarang berubah drastis menjadi sangat negatif

Maka kemungkinan besar kita telah salah memilihkan sekolah baginya...., fenomena ini kerap terjadi pada anak yg bersekolah baik pada tingkat TK, SD dan terus berlanjut hingga SMP dan SMA.

Banyak sekolah yg mengaku unggulan dan Favorit...., tapi jika setelah anak bersekolah di sana, kemudian muncul gejala2 semacam ini, itu artinya yg unggul hanya Spanduknya saja.

Ciri2 sekolah yg unggul adalah sekolah yg selalu mengajak orang tua untuk bekerjasama mengatasi setiap masalah dan prilaku anak secara bersama2, KARENA DALAM BANYAK KASUS PRILAKU ANAK YG BERMASALAH DI SEKOLAH JUSTRU BERAWAL DARI POLA ASUH ORANG TUANYA DIRUMAH.

Sekolah yg baik akan terus membangun komunikasi mengenai perkembangan prilaku setiap anak, serta mampu mempertahankan dan mengembangkan ciri-ciri fitrah yg muncul saat mereka masih usia balita, yakni selalu ceria, suka bergerak dan beraktifitas, selalu ingin tahu dan berekplorasi, suka bertanya tanpa takut salah atau di persalahkan, Sangat penuh percaya diri, suka berkreasi, menggambar, bernyanyi dsb.

Mengapa ini perlu di pertahankan dan di pupuk hingga ia dewasa....? karena ini adalah fitrah bawaan lahir seorang anak dan sekaligus merupakan ciri2 yg dimiliki orang2 yg sukses di kehidupan nyata.

Biasanya sekolah2 unggul malah jarang yg mengaku dirinya sekolah unggulan..., itulah mengapa sering kali kita sulit menemukannya meskipun terkadang berada dekat dengan wilayah tempat kita tinggal. Semoga melalui forum dan komunitas ini kita bisa berbagi informasi mengenai sekolah2 yg baik dan benar-benar favorit bagi anak2 kita.

Selamat beraktivitas !!!! Lets Make Indonesian Strong from Home

copas dari akun fb Komunitas Ayah Sudah Penuh


Sunday 23 October 2011

Pegang Erat Impiammu.

Pegang Erat Impiamu.

Saya berpikir sejenak ketika mendengar kalimat “Teman, janganlah kau menyerah pada keraguanmu. Tapi, kalahkan mereka dengan meraih apa yang kau inginkan” di serial favorite saya ‘Ugly Betty’ versi amrik.

Kalimat itu ingin sekali saya katakan langsung pada downline2 saya yang mati suri. Mereka yang sekedar ingin tau, yang semangat diawal, yang hanya numpang lewat di AR saya, hihihihi.

Entahlah, saya sendiri bingung dengan motivasi mereka join disini :-)

Apa mereka masih ragu bila bisnis ini benar2 bisa mendatangkan kebaikan bagi mereka? Bisa merubah hidup mereka? Atau memang pada dasarnya mereka hanya ikut2an saja! Atau bahkan mau dapat hasilnya saja tanpa bekerja?

Teman, saya bisa sampai di posisi sekarang dibisnis ini, karena saya bekerja. Saya menjalankan sebuah proses yang menuntun saya hingga menjadi seperti sekarang. Saya tidak ongkang2 kaki lalu mendapatkan uang berjuta2 dari Oriflame :) . Oriflame bukan M*LM seperti itu kok :P

Lalu…Belakangan ini saya kerap kali ditanya seperti ini, “Apa sih yang dikerjakan bila saya sudah menjadi member oriflame?” Pekerjaannya gampang banget, jobdesc nya Oriflame hanya 3, yaitu:

1. Show ( Tunjukan katalog kepada orang2 )

2. Invite ( Ajak orang2 tuk bergabung )

3. Attend ( Hadiri pertemuannya )

Simple kan?

Ia, simple banget. Untuk pemula sekalipun, anda sudah bisa langsung bekerja, karena anda akan di ajarkan ilmunya, anda tinggal menduplikasikan apa yang telah saya lakukan selama ini :”)

Tapi, terkadang saya juga bertemu dengan orang2 yang belum apa2 sudah membatasi dirinya dengan segala macam kekurangannya:

“mbak, saya nggak bisa”

“mbak, saya nggak bakat”

“mbak, saya malu jualan kosmetik”

“mbak saya nggak punya modal”

“mbak saya sibuk banget”

“mbak saya nggak mau ikut pertemuan2″

“mbak saya…”

*dan segudang alasan lainnya :p

Anda sadar nggak sih kalau saat itu anda sedang meng-tameng/membatasi kemampuan anda? Bagaimana anda bisa tau kalau nggak mencoba melakukannya terlebih dahulu :-) .

Menurut saya, ketika anda berpikir seperti itu anda sedang; krisis pede, sedang ragu…

Teman,

janganlah anda menyerah pada keraguanmu, yakinlah bahwa apa yang anda kerjakan disini akan membuahkan hasil.

Asalkan anda mau, anda pasti bisa!

Mau belajar

Mau membuka hati

Mau bersabar

Mau menjalani proses :-)

Semua pekerjaan itu membutuhkan proses, nggak ada pekerjaan/bisnis yang hasilnya instant. Baru sehari kerja langsung kaya mendadak. Ada sih, menang lotre, tapi itu 1juta banding 1 :-)

Teman, bila anda ingin tau lebih banyak tentang bisnis saya? Masukkan datamu (nama, no tel, email, kota) pada kolom sebelah kanan atas, saya akan menghubungi anda secara langsung :-)


Go Diamond!

Info Foto: Saat perjalanan ke Gold Conference di Paris Agustus 2011.

source: copas from Shrie Amriza

Bisnis MLM Menurut Safir Senduk

5 Alasan Memilih Bisnis MLM Yang Tepat Menurut Safir Senduk.

Saya bukan orang yang anti ‘MultiLevel Marketing’ walau saya pernah kecewa ketika ikut sebuah multilevel company. Saya, hanya nggak yakin apa saya mampu menjalankan bisnis Multilevel? Mengingat saya ini orangnya nggak pandai bicara, nggak punya banyak teman, nggak pandai membuka percakapan sama orang yg nggak saya kenal!!

Tapi, itu dulu…

Sekarang saya serius mengerjakan Bisnis MultiLevel Oriflame bersama klub SimpleBizNet, semua keraguan saya hilang. Karena, di SimpleBizNet saya diajarkan cara mengembangkan diri, cara memulai bisnis ini. Saya di bimbing oleh Director saya mulai A sampai Z. Dan, dengan rendah hati saya menyerap semua ilmu teman2 yang sudah lebih dulu sukses. Thanks to my lovely upline Sotya :)

Ngak perlu tahunan untuk dapat membuktikan itu, saya hanya butuh sebulan untuk bisa membuktikan kalau saya mampu merubah self image yang sudah saya berikan pada diri saya sendiri “saya ini orangnya nggak pandai bicara, nggak punya banyak teman, nggak pandai membuka percakapan sama orang yg nggak saya kenal”. Saya coba tanamkan di otak saya kalau SAYA BISA KARENA BIASA!!

Teman..

Kali ini saya ingin berbagi artikel menarik tentang bisnis Multilevel yang di jabarkan olehFinancial Planner, Pak Safir Senduk. Semoga artikel ini bisa membuat teman2 sekalian melihat sisi lain dari bisnis Multilevel, betapa bisnis Multilevel itu bukanlah hal yang menakutkan untuk di jalani, untuk dicoba…. !! Berikut ini saya copas dari tabloid.NOVA

*****************************

PERTANYAAN Ibu N:

Pak Safir yang terhormat,

Saya seorang ibu rumah tangga. Saya baru saja membaca tulisan Bapak tentang bisnis jaringan pemasaran, dan saya sangat tertarik sekali membacanya. Tapi kok, saya sering melihat ada banyak teman saya gagal menjalankan bisnis seperti itu. Saya juga berpikir, apakah saya bisa menjalankan bisnis seperti itu? Bisnisnya sih menarik, tapi ini lho, waktunya. Sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak yang masih kecil, apa saya bisa menjalankan bisnis seperti yang Bapak ceritakan?

Terus ada satu lagi. Ketika saya menunjukkan artikel Bapak kepada suami saya, dia mengatakan bahwa bisnis seperti itu bagus, tapi bisnis itu hanya biasa dijalankan oleh orang-orang dari kalangan ekonomi tertentu saja. Mungkin karena suami saya merasa bahwa dia sudah berkecukupan barangkali ya? Saya sendiri cukup tersinggung mendengarnya. Memang sih, sampai saat ini kami sekeluarga hidup berkecukupan. Tapi apa salahnya kami menjalankan bisnis itu? Sepanjang itu halal enggak apa-apa kan Pak Safir?

Mohon tanggapannya dan terima kasih banyak. Mudah-mudahan Pak Safir bisa terus memberikan informasi tentang bisnis-bisnis seperti ini sehingga orang seperti

saya bisa semakin terbuka pikirannya tentang adanya peluang-peluang untuk bisa

mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

N di Jakarta

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

JAWABAN Safir Senduk:

Ibu N di Jakarta,

Senang sekali saya bisa mendapatkan surat dari Anda. Sebetulnya, kalau bicara apakah bisnis jaringan pemasaran itu bagus atau tidak, jawabannya jelas, bisnis itu bagus sekali. Bagus dalam arti bahwa potensi penghasilannya bisa sangat tidak terbatas, sampai bagus dalam arti bahwa bisnis tersebut bisa membantu mengubah sikap dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik.

Namun demikian, walaupun banyak orang sudah tahu bahwa bisnis seperti itu bagus, masih saja ada mitos-mitos hal yang menghambat mereka untuk menekuninya. Di bawah ini saya akan menjelaskan beberapa di antaranya, dan bagaimana tanggapan saya terhadap keberatan-keberatan tersebut.

1. Banyak orang yang tidak berhasil dalam bisnis ini

Betul. Banyak orang yang gagal dalam menjalankan bisnis ini, tapi hal ini juga terjadi pada berbagai bidang bisnis lain. Buktinya, banyak juga kok orang yang berhasil menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Masuknya Anda dalam bisnis jaringan pemasaran bukan berarti bahwa itu merupakan jaminan keberhasilan. Anda hanya bisa berhasil dalam bisnis seperti ini kalau Anda bekerja. Masalahnya, banyak orang yang masuk ke bisnis ini mengharapkan bahwa mereka bisa berhasil tanpa perlu bekerja. Itu jelas mustahil.

Jadi, ketidakberhasilan juga terdapat di bisnis apa pun. Kalau Anda mau melihatapakah ada orang yang sudah berhasil dalam menjalankan bisnis jaringan pemasaran, ada banyak pertemuan atau acara-acara yang diadakan oleh para kelompok distributor yang sudah berhasil yang bisa Anda hadiri. Di sana Anda bisa melihat contoh dari orang-orang yang sudah berhasil.

2. Bisnisnya bagus, tapi bukan untuk orang seperti saya

Itu namanya gengsi. Biasanya ada dua macam hal yang menyebabkan orang merasa gengsi dalam melihat peluang bisnis jaringan pemasaran. Gengsi yang pertama adalah karena bisnis jaringan pemasaran melibatkan penjualan secara langsung (direct selling), sehingga banyak orang merasa gengsi dalam menjual. Menjual dianggap tidak lebih bergengsi dibanding membeli, karena bagi sebagian orang, kegiatan menjual menunjukkan bahwa Anda tidak punya uang, sedangkan kegiatan membeli dianggap jauh lebih bergengsi karena membeli menunjukkan bahwa Anda punya uang.

Boleh-boleh saja kalau seseorang merasa gengsi melakukan kegiatan menjual dan lebih suka membeli saja. Tapi apa yang terjadi kalau Anda terus menerus membeli? Lama-lama uang Anda habis kan? Jadi, seseorang harus menjual untuk bisa mendapatkan sesuatu agar kelak dia bisa terus hidup dan membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

Perlu diingat, semua orang hidup dari menjual sesuatu. Seorang dokter menjual jasa kedokteran kepada pasiennya. Seorang karyawan menjual keahliannya kepada perusahaan tempat dia bekerja. Malah pernah ada pepatah yang mengatakan bahwa pada prinsipnya hanya ada dua profesi di dunia ini, yaitu penjual dan pembeli. Penjual menjual sesuatu dan mendapatkan kompensasi berupa uang, sedangkan pembeli mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Anda pilih yang mana?

3. Saya sibuk dan tidak punya waktu

Kalau Anda datang ke acara-acara yang diadakan oleh para distributor dari perusahaan jaringan pemasaran, Anda bisa melihat bahwa kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang juga bekerja di tempat lain dan sangat sibuk. Beberapa di antara mereka malah memiliki jabatan yang cukup baik di perusahaan tempat mereka bekerja. Ada yang manajer, ada yang direktur, ada profesional, dan banyak lagi. Kebanyakan di antara mereka memang menjalankan bisnis ini secara part time atau sambilan, tetapi dengan kadar keseriusan yang sama seperti kalau mereka

bekerja di kantor mereka.

Saya seringi melihat bahwa orang yang mengatakan bahwa mereka sibuk, sebetulnya mereka bukannya sibuk, tapi tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak melakukan prioritas kegiatan secara benar. Kalau Anda menganggap bisnis jaringan pemasaran adalah bisnis yang bagus, bahkan bisa memberikan semacam royalti kepada anak cucu Anda, maka Anda pasti akan memprioritaskan waktu Anda untuk bisa menjalankannya, walaupun dengan waktu yang sedikit tiap harinya.

Jadi, tidak ada orang yang terlalu sibuk untuk tidak menjalankan bisnis ini. Yang ada adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan waktu kerjanya dengan baik.

4. Ini bisnis piramid, yang masuk duluan pasti penghasilannya lebih besar daripada yang masuk belakangan.

Berdasarkan pengamatan saya, ini bukan bisnis piramid. Kalau Anda masuk di tahun 2010 misalnya, Anda punya kemungkinan berhasil yang sama besar kalau Anda masuk sekarang. Banyak orang menjalankan bisnis ini baru dua tahun lalu sudah bisa berhasil dan mendapatkan penghasilan yang cukup besar, padahal banyak yang belum berhasil walaupun sudah masuk lebih dulu. Jadi, ini bukan bisnis piramid. Mau lihat buktinya? Datang ke acara-acaranya.

5. Saya tidak berbakat menjual dan karena itu tidak bisa menjual

Seperti yang pernah saya tuliskan dalam nomor-nomor yang lalu, Anda tidak perlu punya bakat dan keahlian dalam menjual untuk bisa menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Ini karena dalam bisnis jaringan pemasaran, Anda tidak disarankanuntuk fokus kepada kegiatan menjual, tetapi lebih kepada menjual sedikit, dan membangun jaringan orang-orang yang juga menjual sedikit.

Sistem yang sudah berhasil bahkan menyarankan agar Anda melakukan presentasi bisnis kepada orang-orang yang sudah Anda kenal, dan dari situ, bila mereka tertarik, mereka akan bergabung dibawah pensponsoran Anda.

Bila mereka tidak tertarik, bisa Anda berikan Brosur Produk dan Daftar Harga untuk selanjutnya Anda layani kebutuhan mereka setiap bulannya akan barang dan jasa Anda. Di situlah Anda tidak perlu punya keahlian menjual. Bahkan kalau Anda juga memakai produknya, Anda bisa dengan mudah menceritakan kelebihan produk tersebut dan menjadi pemakai produk. Bukan berarti menambah pengeluaran, tapi Anda hanya sekadar mengganti merk produk yang biasa Anda pakai di rumah.

Itu saja tanggapan saya Ibu N. Mudah-mudahan sukses selalu menyertai Anda. Selamat menjalankan bisnis jaringan pemasaran.

Konsultan: Safir Senduk/Dok. NOVA

source: copas from Shrie Amriza

Kenapa Harus Bisnis Oriflame?

Why Oriflame?

Ada beberapa teman yang tanya kesaya, “Kenapa Oriflame? Kenapa nggak bisnis lain, seperti jual baju atau manik-manik saja?”

Mmmm…

Saya sempat termenung sejenak ketika si sahabat bertanya begitu. Nggak lama-lama sih termenungnya :p. Jawaban saya begini…

Oriflame itu adalah paket lengkap dari sebuah bisnis yang saya cari selama ini. Sebagian teman atau keluarga pasti tau selama ini saya bisnis apa saja. Saya kasih tau ya :-) saya mulai dari jualan baju, tas, seprei, sejadah, hingga akhirnya mencoba manik-manik. Dari semua bisnis yang pernah saya kerjakan, Oriflame lah yang bisa berikan saya paket lengkap!

Apa saja paket lengkapnya? Ini dia saya listdown biar mudah di baca ya teman :

  • Di Oriflame saya nggak perlu punya modal puluhan juga hingga ratusan juta.
  • Saya nggak perlu menyewa tempat atau mempekerjakan orang lain untuk bisa berkembang.
  • Saya nggak perlu bergantung pd supplier untuk menjual barang.
  • Saya nggak perlu menggu pembeli.
  • Saya nggak perlu cemas memikirkan untung rugi.
  • Saya nggak perlu cemas barang-barang saya di utang oleh pembeli.
  • Dan banyak lagi…

Well…

Kalau melihat alasan-alasan saya di atas anda bisa tarik benang merahnya kenapa saya memilih Oriflame. Oriflame itu modalnya murah, produk Oriflame di pake banyak orang dan produknya HABIS PAKAI. Jadi nggak perlu cemas akan kehabisan pembeli :-)

Apa lagi ya?

Banyak deh pokoknya… kalau anda ingin tau lagi lebih details tentang bisnis Oriflame bersama SimpleBizNet, isi aja data anda di FORM sebelah kanan itu, nanti saya akan menghubungi anda secara langsung untuk menjelaskan Oriflame saya.

Friends… jelas ya “Why Oriflame?”

Semoga tercerahkan ya teman…


source: Shrie Amriza _ Gold Director of Oriflame Indonesia


Pilihlah Bisnis Modal Murah yang Tepat!

Siapa saja bisa memiliki bisnis!!
Anda tidak perlu punya bakat.
Nggak perlu punya modal banyak.
Anda hanya perlu kemauan, komitmen dan fokus bila anda mau memiliki bisnis yang sukses.

Kenapa kemauan?
Karena kalau anda sudah memiliki itu maka anda akan selalu komit pada diri anda kalau anda akan raih apa yang anda mau.

Kenapa Komitmen!
Ya, itu sangat penting.
Gimana mau sukses kalau nggak komit dengan apa yang sudah di mulai.
Misal gini, sudah komit mau pergi nonton di bioskop, eh tengah jalan gara2 tergoda tawaran teman, akhirnya anda berubah haluan jadi nongkrong di cafe.
Sama hal nya dengan bisnis, komitmen itu sangatlah penting agar anda bisa sampai pada impian anda.

Kenapa Fokus!
Bila kemauan sudah ada, komitmen sudah ada, tapi anda nggak fokus? Ya nggak bisa jalan juga dong. GOALS anda hanya ada di secarik kertas.

Bagi saya ke 3 hal di atas itu sangatlah PENTING!

Kalau modal?
Perlu juga, tapi nggak perlu banyak2 sampai harus membongkar tabungan atau deposito anda apa lagi harus minjam di BANK. Ya kecuali memang anda mau mempunyai BISNIS waaahhh, ya itu silahkan saja.

Bakat?
Apa lagi ini... nggak perlu bakat untuk bisa menjadi orang sukses, menjadi orang kaya. Semua orang di dunia ini mengalami sebuah proses. Sama hal nya milyoner mereka nggak punya bakat menjad milyoner! Tapi mereka belajar, bermimpi, berusaha dan fokus mau menjadi milyoner makanya bisa :D

Tapi, bagi saya yang memang sangat terbatas dalam urusan modal usaha, maka saya putar otak gimana caranya punya bisnis yang nggak perlu keluarin dana besar tapi saya bisa punya income yang LUARBIASA dan LONGLASTING!!!

Nah, friends... udah tau kan ya saya dibisnis apa? ^_*
Ya... ini adalah pilihan yang tepat bagi saya.
Bila anda merasa bisnis Oriflame ini adalah bisnis yang 'enggak' banget buat anda, nggak apa-apa saya dan pelaku-pelaku bisnis oriflame tidak akan memaksa dan kami akan tetap MELAJU di SUCCESS PLAN Oriflame.
Dan...
Karena Sukses adalah milik para pemberani!

“Fear of failure becomes fear of success for those who never try anything new.”

Cu At The TOP all!

source: Shrie Amriza _ Gold Director of Oriflame Indonesia